Ngamumule Budaya Sunda

Permainan tradisional Sunda - Jawa Barat

Permainan tradisional pada saat ini mungkin sudah sedikit terlupakan karena kemajuan teknologi yang membuat permainan-permainan baru yang lebih menarik untuk anak-anak. Untuk itu pada postingan kali ini akan membahas sebagian permainan tradisional yang ada di Jawa Barat dan mungkin di seluruh Indonesia untuk mengingatkan kita bahwa permainan tradisional itu lebih seru dan bisa membuat anak saling bersosialisasi dengan teman-temannya. Dan berikut ada beberapa jenis permainan tradisional :

1. Hompilah / Hompimpa

Bermain hompimpa
Hompilah merupakan lagu permainan sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.[1]Caranya anak-anak berkumpul sambil membolak-balikan telapak tangannya kemudian menyanyikan lagu hompilah bersama-sama, anak yang tidak sama membolak-balikan tangannya ada yang posisi telapak tangannya dibawah sedangkan anak yang lain posisi telapak tangannya di atas itulah anak yang kalah dan harus mengejar anak yang lain yang sedang berlarian dan anak yang berlarian tadi tidak boleh jauh-jauh dari tempat mereka bermain

2. Kalongking
Kalong king merupakan Lagu permainan Sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak ketika menjelang sore, biasanya jika ada kelelawar lewat berterbangan.Ketika kelelawar lewat, anak-anak suka menyanyikan kalong king, suka cita bersama tenman-temannya menertawakan kelelawar itu, anak-anak melakukannya hanya sekedar hiburan.Lagu permainannya:
  
Kalong king, kalong king
Bapa sia utah ngising
Dibura ku madu ucing
Madu ucing meunang maling
Maling ti imah aing
 

3. Bancakan
Bancakan adalah salah satu permainan anak tradisional Jawa Barat berjenis petak umpet atau dalam bahasa sunda disebut Ucing sumput Bahasa Indonesia: kucing bersembunyi), dengan memakai sebuah batu dan genteng sebanyak jumlah pemain yang disusun bertumpuk, dan keduanya ditempatkan dalam dua buah lingkaran berdampingan.

Permainan

Sebelum permainan dimulai, peserta melakukan pengundian dengan cara hompimpa atau suit. Yang kalah harus menjadi petugas penjaga atau kucing (ucing).

Ucing

Ucing bertugas menyusun genteng secara bertumpuk sebagai benteng selagi para pemain bersembunyi, kemudian setelah susunan genteng telah berdiri secara sempurna, Ucing mulai menjaga susunan genteng agar tidak dirobohkan sembari mencari para pemain.
Apabila pemain terlihat atau ditemukan, Ucing harus menyebutkan nama pemain kemudian menginjak batu sembari berteriak BANCAKAN! sebagai tanda bahwa persembunyian pemain telah terbongkar dan pemain diharuskan keluar dari tempat persembunyiannya, sampai semua pemain ditemukan, kemudian permainan dimulai lagi dengan hompimpa untuk menentukan Ucing yang baru.

Pemain

Pemain selain harus bersembunyi dari Nu Jadi Ucing, pemain juga diharuskan menyerang benteng Nu Jadi Ucing, untuk ditoker sampai ngalayah sebagai tanda bahwa benteng telah dirobohkan dan Ucing wajib mempertanggungjawabkan kekalahannya dengan menjadi ucing lagi dalam ronde berikutnya sampai Nu Jadi Ucing sukses dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga.
Apabila Pemain ditemukan dan ternyata baik Nu Jadi Ucing maupun peserta yang ditemukan sama-sama jauh dari benteng, maka mereka berdua harus berlomba untuk mencapai benteng dan menuntaskan misi masing-masing.

4. Sunda manda


Sunda manda atau juga disebut éngklék, téklék, ingkling,
Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari "zondag-maandag" yang berasal dari Belanda dan menyebar ke Nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.
Permainan Sunda manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi.
Cara bermain
Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.
Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.
Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah" mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.

5. Pérépét Jéngkol


Pérépét jéngkol merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh laki-laki atau perempuan tiga orang, memegang tangan saling memebelakangi temannya masing-masing, kaki kanannya diangkat ke betis dianyamkan hingga kuat.,masing-masing tangan dilepaskan kemuadian meloncat-loncat memutar ke arah kiri sambil tepuk tangan menuruti irama lagu :
Pérépét jéngkol
Jajahéan
Kadempét kohkol
Jéjérétéan

 

6. Paciwit-Ciwit Lutung

Paciwit-ciwit lutung merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh perempuan atawa laki-laki tiga orang atau empat orang.Caranya saling mencubit punggung tangan, menyusun ke atas sambil menyanyi paciwit-ciwit lutung menurut irama lagu.Lagunya dibawah ini:  
Paciwit-ciwit lutung  
Si lutung pindah ka luhur.

7. Cingciripit 
 Cing ciripit merupakan lagu permainan sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.Cara mainnya pertama-tama anak-anak berkumpul dalam posisi melingkar, kemudian salah seorang anak biasanya yang lebih tua meletakkan telapak tangannya ke tengah lingkaran sambil berdiri, lalu anak yang lainnya meletakkan jari telunjuk mereka ke atas telapak tangan anak yang paling tua tadi, setelah itu anak-anak yang meletakkan jari telunjuknya masing-masing mengangkat dan menurunkan jari telunjuknya keatas telapak tangan sambil menyanyikan lagu cing ciripit.

Cing ciripit  
Tulang bajing kacapit
Kacapit ku bulu paré
Bulu paré seuseukeutna

Lagu lainnya :

Cing ciripit
Kadal buntung
Duit saringgit
Dipaké nyandung
A, i, u, daun cau nangka ngora
Ari tang tang tang tangkeup

8. Pim-Pom Pilem

Pim-pom pilem merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak yang bertujuan untuk mengundi.Biasanya ada pamimpin dari salah seorang anak (dipilih yang paling tua umurnya), cara mainnya pemimpin mengepalkan tangannya yang kiri kemudian diletakan di tengah kumpulan.Anak yang lain yang berkumpul meniru sang pemimpin, mengepalkan tangan kanannya lalu diletakan di tengah kumpulan kemudian pemimpin meletakan tangannya ke tangan-tangan yang lain sambil tetap mengepal kemudian menyanyikan lagu pim-pom-pilem.Ketika bernyanyi pemimpinnya sampai terjatuh, maka kepalan berhenti.Lagunya di bawah ini:
Pim-pom pilem jabésé
Sédan beureum ti Jogja
Batu ngampur dikempis
Pisang cau karonéng
Néngtét bujal di gunung
Nungtun sapi keur depa
Parahuna tiguling

9. Sasalimpetan



Sasalimpetan merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak sambil bermain saling berpegangan tangan, berbaris ke arah sisi kanan atau sisi kiri.yang terahir arah sebelah kiri memegang kayu, pohon atau benda apa saja yang ada didepannya.Lagu permainannya di bawah ini:
Sasalimpetan
Jajahan aing nu panjang héy! héy!
Saha nu panjang.

10. Ucang-Ucang Anggé

Ucang-ucang anggé merupakan Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan oleh seorang anak sambil ucang-ucangan mengayunkan kedua kakinya duduk di kursi atau golodog, kakinya diayun-ayunkan ke depan ke belakang beberapa kali.Biasanya sambil bermain dengan adik atau saudara.Lagunya di bawah ini:
Ucang-ucang anggé
Mulung muncang ka papanggé
Diudag ku anjing gedé
Anjing gedé nu Ki Lebé
Ari gog, gog cungungung.

demikian sebagian daftar permainan tradisional yang ada di Jawa Barat, sebenarnya masih banyak lagi permainan-permainan tradisional yang ada di Jawa Barat, namun hanya sebagian yang dapat di posting. semoga dengan postingan ini kita bisa mengetahui permainan tradisional yang mungkin sudah terlupakan karena kemajuan zaman.Terimakasih.
Silakan Share ke media sosial :
 
-->